Statistics |
Total online: 1 Guests: 1 Users: 0 |
|
Kumpulan Puisi, Kamut, Kata Bijak n'Kata |
|
Total entries in catalog: 40 Shown entries: 21-30 |
Pages: « 1 2 3 4 » |
Cinta memang tidak akan berkeinginan selain mewujudkan maknanya. Namun jika engkau mencinta dengan berbagai keinginan dalam perasaanmu, wujudkanlah dia dengan demikian :
|
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
|
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya?, bagaimanakah dia akan bisa memperolehinya kembali?
|
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat- dan hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
|
Cinta tidak menyadari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
|
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
|
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta adalah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya. |
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
|
Semalam aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Semalam diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. |
Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain; Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap yang lain. Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita.
Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgahsana keagungan; tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu ; merenggut mahkota kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.
|
|
|